KUR BRI adalah Kredit Usaha Rakyat Bank BRI yang ditujukan untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta koperasi yang produktif. KUR BRI dapat menjadi pilihan ketika membutuhkan modal usaha. Namun apakah KUR BRI susah cair?
Sebenarnya, KUR BRI tidak susah cair, asalkan pemohon memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditetapkan oleh Bank BRI. Persyaratan agar KUR BRI dapat cair pun tidak mempersulit pemohon. Berikut adalah syarat yang mesti dipenuhi agar KUR BRI dapat cair : Baca Bisanya 3-7 Hari Kerja Setelah Survey KUR BRI Cair Kok
- Pastikan usaha yang diajukan KUR termasuk usaha yang sudah berjalan selama minimal 6 bulan dan statusnya produktif. Produktivitas usaha pemohon akan dinilai dari rekening koran, bukti pre-order dan wujud asli usaha. Semisal, jika usaha bergerak di bidang konveksi, maka barang bukti pendukung adalah kepemilikan mesin jahit serta peralatan produksi lain, bukti pre-order dan rekening koran tadi.
- Agar KUR BRI bisa cair, maka pemohonnya tidak boleh sedang menerima kredit usaha serupa dari bank lain, kecuali kredit konsumtif seperti kredit pemilikan rumah (KPR), kredit kendaraan bermotor (KKB) dan kartu kredit.
- Untuk mendukung dicairkannya KUR BRI, harus disiapkan pula dokumen seperti :
- Kartu Tanda Penduduk (KTP),
- Kartu Keluarga (KK),
- Surat ijin usaha.
Jika syarat-syarat tadi sudah dipenuhi, maka pengajuan KUR BRI dapat berjalan lancar hingga dapat dicairkan. Sebelum persetujuan KUR BRI, biasanya akan ada pihak BRI yang melakukan survey pada usaha pemohon.
Disini pemohon juga harus dapat meyakinkan petugas survey BRI bahwa usahanya layak untuk dibiayai dengan menunjukkan bukti yang mendukung dan benar adanya. Dengan begitu, KUR BRI dapat disetujui. Jika sudah disetujui, akan dilakukan penandatanganan akad kredit sebelum kredit dicairkan ke rekening BRI pemohon. Lama pencairan KUR BRI biasanya adalah 7 – 14 hari.
Tentang KUR BRI
Kredit Usaha Rakyat BRI memiliki beberapa jenis untuk berbagai kebutuhan, yakni :
- KUR Mikro Bank BRI
KUR Mikro memiliki plafon maksimal Rp 25 juta per debitur. Pinjaman ini dapat dikembalikan dalam jangka waktu 3 tahun untuk kredit modal kerja dan 5 tahun untuk kredit investasi. Baca Begini Tahapan Pengajuan KUR Mandiri Sampai Terima Duit
- KUR Ritel Bank BRI
KUR Ritel Bank BRI memiliki plafon yang lebih tinggi dari KUR Mikro, yakni di atas Rp 25 juta hingga Rp 500 juta per debiturnya. Jangka waktu pengembaliannya adalah 4 tahun untuk kredit modal kerja dan 5 tahun untuk kredit investasi.
Suku bunga KUR ini tergolong rendah yakni 7% bunga efektif tiap tahunnya. Tentu sangat sulit menemukan pinjaman dengan suku bunga di bawah nilai 10%. Kelebihan KUR ini adalah debitur tidak dipungut biaya provisi dan biaya administrasi. Hanya saja, sebab nominal pinjamannya yang tinggi, pinjaman ini membutuhkan barang agunan sesuai ketentuan dari BRI.
-
KUR TKI Bank BRI
Seperti namanya, KUR TKI ini ditujukan untuk membiayai keberangkatan calon TKI ke negara tujuannya. Plafon yang disediakan pada KUR TKI ini adalah sampai Rp 25 juta.
Syarat untuk memperoleh KUR ini adalah kartu identitas yakni KTP dan kartu keluarga, perjanjian kerja dengan pihak pengguna jasa, surat perjanjian penempatan, paspor, visa dan persyaratan lainnya.
Sama dengan KUR Ritel, suku bunga yang dikenakan pada debitur KUR TKI adalah sebesar 7% per tahun atau sama dengan 0,41% bunga flat tiap bulannya. KUR TKI ini juga tidak mengenakan biaya provisi dan biaya administrasi.
Jangka waktu pinjaman KUR TKI adalah maksimal 3 tahun atau disesuaikan dengan masa kontrak kerja. Untuk saat ini, KUR BRI hanya melayani pembiayaan TKI yang berangkat ke negara Singapura, Taiwan, Hongkong, Jepang, Brunei, Korea Selatan serta Malaysia. Baca 4 Tahapan Proses Pencairan Kredit Bank BRI Di Kantor Cabang
Pembayaran angsuran KUR BRI dapat dilakukan dengan beberapa cara, yakni melalui teller Bank BRI langsung, melalui ATM, mobile banking atau internet banking. Pembayaran angsuran KUR BRI dilakukan maksimal pada tanggal jatuh tempo yang sudah tertera pada akad kredit.
Apabila debitur terlambat membayar angsuran, maka akan dikenakan denda keterlambatan sebesar 2% dari jumlah angsuran per hari.